
Marah
Saya ini orangnya pemarah, walau saat ini saya sudah menjadi Kristen, saya tetap jadi pemarah. Toh Tuhan Yesus pun pernah marah, pikir saya. Tapi setelah saya bergumul dengan Firman Tuhan, […]
Doa temen.cerita
Kesepian temen.cerita
Kecantikan Sejati temen.cerita
Menjadi Murid Kristus temen.cerita
Kematian & Kehilangan temen.cerita
Kecemasan temen.cerita
Menghadapi Stress temen.cerita
Memaafkan temen.cerita
Menangani Hinaan/Bullying temen.cerita
Marah temen.cerita
Menangani Hinaan/Bullying temen.cerita
Definisi penindasan/bullying itu adalah menggunakan kekuatan atau kuasa untuk mengintimidasi orang lain. Penindas biasanya menjadikan orang yang mereka anggap lemah sebagai sasaran. Umat Kristen jelas diperintahkan untuk mengasihi orang lain, bahkan membela kepentingan kaum yang lemah, bukan mengolok-olok, mengintimidasi, ataupun menindas. (Yakobus 1:27, I Yohanes 3:17-18, Galatia 6:9-10). Jelas pengikut Kristus tidak boleh menindas. Lalu bagaimana saat orang Kristen justru yang ditindas, di-bully, diolok-olok?
Mendoakan pelaku, supaya hatinya diubah dan mengenal keselamatan Allah. Orang Kristen diminta mendoakan semua orang. Ya semua orang, termasuk orang yang menindas. Karena Tuhan menghendaki semua orang diselamatkan (I Timotius 2:1-4). Hal inilah yang didemonstrasikan oleh Yesus di atas kayu salib. Ketika Dia harus menghadapi bangsa Israel yang menyalibkan Dia. Orang-orang yang mengolok-olok dan menindas Dia. Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34).
Selain itu, orang Kristen diajar untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. “Balas aja ya Pa! Aku kan bisa Karate!” ujar anak saya ketika bercerita tentang olok-olok teman-temannya di sekolah. Namun, saya pun memberitahu bahwa pembalasan itu murni milik TUHAN. (Roma 12:17-21)
Satu lagi, hal yang utama: pengikut Kristus itu sangat berharga di mata-Nya, TUHAN tidak akan pernah melupakan kita! (Yesaya 43:4, Matius 12:12) Bahkan TUHAN mengatakan bahwa siapa yang menjamah (menindas) umat-Nya, berarti menjamah biji mata-Nya (Zakharia 2:8).
Di akhir cerita, saya mengatakan kepada anak saya bahwa apapun yang dia hadapi, orangtuanya tidak akan meninggalkan dia, kami akan selalu berada di sisinya, karena dia sangat berharga buat kami. Terlebih lagi, dia di mata TUHAN: “Anakku, kamu adalah anak Tuhan. Bapamu di surga sangat mengasihimu. Bersukacitalah senantiasa, karena kamu berharga di mata Bapa”.
Nah, bila Anda saat ini sedang dalam penindasan, bergumul dengan olok-olok atau hinaan orang lain, baper? yuk ikut saya datang kepada Yesus Kristus, dengan cara:M/p>
Tagged as: diolok-olok, dirundung, bully, bullying.
Saya ini orangnya pemarah, walau saat ini saya sudah menjadi Kristen, saya tetap jadi pemarah. Toh Tuhan Yesus pun pernah marah, pikir saya. Tapi setelah saya bergumul dengan Firman Tuhan, […]
Post comments
This post currently has no comments.