play_arrow

keyboard_arrow_right

skip_previous play_arrow skip_next
00:00 00:00
playlist_play chevron_left
volume_up
chevron_left
play_arrow

Kuadran 3

Memaafkan

temen.cerita October 10, 2023 11


Background
share close

Ketika saya sebagai pengikut Kristus memilih untuk mengampuni, saya menuai manfaat yang tidak terbatas dari pengampunan. Maka ketika Petrus bertanya, “Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” (Matius 18:21), Yesus memberi jawaban lain. “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”. (Matius 18:22). Yesus mau menyampaikan manfaat dan berkat yang tidak terbatas bagi orang yang bersedia mengampuni sesamanya.

Apakah pengampunan itu? Pengampunan seperti apa yang dimaksudkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya? Pengampunan adalah tindakan atau pilihan untuk melepaskan pelaku dari hukuman saya dan memercayakan semuanya kepada Tuhan. Kamus mendefinisikan pengampunan sebagai “pembatalan hutang“. Saya percaya, bahwa saya diampuni atas pelanggaran saya melalui Kristus yang rela mati di kayu salib. Pekerjaan Yesus di kayu saliblah yang membatalkan hutang saya.

Pengampunan dari Yesus adalah tanpa syarat. Saya harus bisa memaafkan kesalahan orang lain terlepas dari apakah sang pelaku meminta maaf atau mau bertanggung jawab. Dengan kata lain, kemampuan saya untuk memaafkan tidak bergantung pada tindakan orang lain.

Firman Tuhan mengatakan, “Bersikaplah baik satu sama lain, lembut hati, saling mengampuni sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Efesus 4:32). ”Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kolose 3:13).

Pengampunan membawa ‘berkat’. Yesus menjawab, “Berbahagialah, mereka yang mendengar firman Tuhan dan menaatinya” (Lukas 11:28). Tidak memaafkan adalah beban yang berat juga. Hal tersebut tetap bersama saya dan melelahkan saya, memengaruhi banyak aspek kehidupan saya. Ketidakmengertian mengikis kesehatan saya dan menumbuhkan kepahitan dan kebencian. Beban tidak bisa mengampuni akan terus bertambah – menyakiti diri saya sendiri lebih dari orang lain.

Rasul Petrus (1 Pet. 3:9) menulis, “..janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat..”

Nah, bila Anda saat ini masih terus bergumul untuk memaafkan atau mengampuni orang lain, yuk ikut saya datang kepada Yesus Kristus, dengan cara:

Tagged as: .

Rate it
Previous episode
Similar episodes

Post comments

This post currently has no comments.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *