play_arrow

keyboard_arrow_right

skip_previous play_arrow skip_next
00:00 00:00
playlist_play chevron_left
volume_up
chevron_left
play_arrow

Kuadran 3

Marah

temen.cerita October 6, 2023 11


Background
share close
  • cover play_arrow

    Marah temen.cerita

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus (Efesus 4:26-27) mengatakan, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu, dan janganlah beri kesempatan kepada iblis.

Membaca ayat di atas, membuat saya merenung: Bisakah manusia marah tanpa berbuat dosa? Pasalnya, di Yakobus 1:20 tertulis bahwa sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Dari ayat itu, saya mengerti bahwa sampai kapanpun kemarahan manusia cenderung berdosa. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).

Sementara ketika TUHAN marah, sesungguhnya Ia tengah menunjukkan reaksi tidak senang terhadap perbuatan dosa. Tidak ada hal lain yang membuat Tuhan marah selain dosa dan alasannya jelas: dosa memisahkan manusia dari-Nya! Tuhan mengasihi kita, itu sebabnya Ia tidak ingin apa pun memisahkan-Nya dari kita.

TUHAN bisa marah namun kemarahan-Nya tidak berlangsung lama. Hati yang dipenuhi kasih tidak akan dapat bertahan dalam kemarahan. Itu sebabnya walaupun Ia marah, dengan cepat ia mengampuni sewaktu kita mengaku dosa dan bertobat (1 Yohanes 1:9). Di dalam kemarahan Tuhan terus menantikan pertobatan kita sebab sesungguhnya Ia ingin melimpahkan kita dengan kasih-Nya.

Tuhan bisa marah namun kemarahan-Nya tidak berlangsung lama. Hati yang dipenuhi kasih tidak akan dapat bertahan dalam kemarahan. Itu sebabnya walaupun Ia marah, dengan cepat ia mengampuni sewaktu kita mengaku dosa dan bertobat (1 Yohanes 1:9). Di dalam kemarahan Tuhan terus menantikan pertobatan kita sebab sesungguhnya Ia ingin melimpahkan kita dengan kasih-Nya.

Tuhan itu baik dan penuh kasih sayang; kemarahan-Nya keluar dari kebaikan dan kasih-Nya. Sewaktu Tuhan marah, tidak sejengkal pun berkurang kasih setia-Nya. Hanya satu yang dirindukan-Nya: kita hidup di dalam kehendak-Nya yang sempurna dan baik. Firman Tuhan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (Mazmur 118:1).

Bila Anda saat ini tengah bergumul dengan kemarahan, dendam, kepahitan, sakit hati yang mendalam, yuk ikut saya datang kepada Yesus Kristus, dengan cara:

Tagged as: .

Rate it

Post comments

This post currently has no comments.

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *